Selasa, 10 November 2015

Awas!!! Modus penipuan salah transfer BCA

Pada hari jumat, 9 Mei 2014 jam 13.00 ada telepon dari nomor HP yang mengaku bernama Bambang Mariadi di Medan. Dengan suara mengiba, beliau mengaku salah transfer ke rekening BCA saya sebesar 5 juta rupiah. Dia memohon untuk segera transfer balik ke rekening BCA miliknya dengan alasan uang itu sangat penting untuk pengobatan bapaknya yang sakit keras. Sebagai tanda terima kasih, uang 5 juta tersebut bisa dikurangi 200 ribu rupiah untuk saya.

Tidak lama kemudian beliau kirim SMS berisi nomor rekening BCA atas nama Bambang Mariadi. Tentu saja saya tidak mau langsung transfer karena harus dibuktikan dahulu. Maka segera saya cek rekening BCA via Internet Banking. Wow! Ternyata di Mutasi Rekening ada uang masuk sebesar 5 Juta dari Bambang Mariadi. Terlihat juga di mutasi rekening tersebut uang saya bertambah 5 juta. Tentu saja saya kaget (dan senang) karena ada uang nyasar masuk ke rekening saya …….

Pengecekan via Internet banking & ATM
Sampai disini sepertinya tidak ada penipuan, bukan? Tetapi jika diteliti di Internet Banking rekening menu Informasi Rekening > Informasi Saldo, jumlah tabungan saya tidak berubah alias tidak ada tambahan 5 juta. Hal ini berbeda pada menu Informasi Rekening > Mutasi Rekening yang menunjukkan saldo saya bertambah 5 juta. Saya cek juga ATM BCA, hasilnya tidak ada penambahan saldo, sama seperti di menu Informasi Saldo Internet Banking.

Beberapa kali Bambang Mariadi kirim SMS menanyakan apakah sudah ditransfer balik? Saya cuma balas ‘nanti saya cek dulu’. Pada satu saat beliau kirim SMS dari noHP yang berbeda. Saya mulai curiga, modus salah transfer ini adalah penipuan. Saya berniat lapor ke kantor BCA namun tidak bisa karena besoknya hari sabtu dimana bank libur.


Pengecekan di Kantor BCA

Akhirnya sampai juga di hari Senin yang saya tunggu-tunggu. Di komputer Customer Service BCA memang terlihat ada uang masuk 5 juta ke rekening saya namun diblokir oleh Bambang Mariadi sendiri. Pihak Bank BCA menyatakan hal tersebut hal wajar dan BUKAN PENIPUAN, karena Bambang Mariadi telah memenuhi ketentuan pemblokiran transfer. Pihak BCA memohon saya untuk mengembalikan uang 5 juta tersebut dengan alasan kemanusiaan alias kasihan.Enak aja! kata saya dalam hati karena tidak ada penambahan uang 5 juta di ATM. Bisa-bisa saya malah amblas 5 juta!

Dari pengalaman di atas, ada beberapa keganjilan dan kecurigaan :

Sistem pemblokiran BCA membuat angka total saldo di menu mutasi rekening dan informasi saldo tidak sama.
Sejak ada pemblokiran transfer, ada pesan ‘gangguan sistem dan dimohon tunggu beberapa saat’ di internet banking BCA.
Pihak BCA meminta saya transfer untuk mengembalikan 5 juta rupiah, tanpa ada penambahan 5 juta rupiah terlebih dahulu
Pihak salah transfer menjalankan aksinya pada hari jumat, supaya tidak bisa cek ke bank esok harinya karena libur.
Pihak salah transfer mempunyai alasan yang menyentuh hati seperti mengobati orang tua.
Pihak salah transfer tidak konsisten menelepon dari satu kartu / NoHP.
Bisa saja saya berpikir positif / husnudzon, bahwa memang orang tersebut salah kirim. Namun kemungkinannya sangat kecil karena nama tujuan (Hendi dan Roni) sangat berbeda. Dan untuk bisa transfer selalu ada konfirmasi berlapis untuk proteksi.
Kesimpulan

Pelaku memang transfer 5 juta rupiah ke rekening BCA saya, namun segera diblokir saat itu juga sebelum kantor BCA tutup. Saya menduga beliau telah menyiapkan persyaratan pemblokiran agar uang bisa kembali utuh. Dengan bermodal pulsa telepon & sms, jika berhasil beliau bisa menerima transfer 5 juta dari saya. Dan jika saya transfer akan sulit memblokirnya karena waktu sudah lewat jam kerja dan bank sudah tutup.

Semoga bisa menjadi pelajaran….. Don’t try this at home!

Jumat, 06 November 2015

Awas! SMS Penipuan Minta Zakat

Akhir-akhir ini beredar pesan singkat atau SMS yang mengaku-ngaku dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan meminta sejumlah uang sebagai zakat.
Di dalam SMS tersebut, disampaikan masyarakat memiliki kewajiban untuk berzakat dan disertakan nomor rekening untuk ditransfer.
Pihak Baznas sendiri telah mendapat kabar tersebut. Humas Baznas Ndari Rumi Widyawati membantah pesan singkat itu berasal dari Baznas.

Rumi juga memastikan SMS itu sebagai bentuk penipuan yang dilakukan orang tak dikenal. "Itu penipuan. Kami sudah umumkan juga kalau itu penipuan. Sekarang lagi diurus proses hukumnya," kata Rumi, Sabtu (27/6/2015) pagi.
Meski demikian, sampai saat ini, laporan yang disampaikan Baznas ke polisi belum bisa diproses karena belum ada korban yang melapor.
Namun pihak Baznas mengaku telah dihubungi oleh banyak orang yang mempertanyakan SMS yang beredar itu.
"Sementara yang masuk infonya ke kami semua adalah meminta klarifikasi dan bertanya karena mereka tahu di Baznas tidak ada rekening atas nama pribadi," kata dia.
Rumi mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpancing dengan praktik penipuan seperti itu. Jika ingin berzakat, masyarakat bisa memanfaatkan sejumlah fasilitas yang disediakan oleh Baznas atau langsung datang ke kantor Baznas.
Isi SMS yang mengatasnamakan Baznas meminta zakat menyertakan nomor rekening Bank Danamon atas nama Sofyan Rahman dengan nomor rekening 0035 2298 7084. Di bagian akhir SMS juga ditulis kata "BAZNAS".(Andri Donnal Putera)