Tak pernah terbayang dalam benak Lou Japp jika bakteri pemakan daging (flesh eating bacteria) membuat hidupnya berantakan. Yang paling mengerikan, bakteri 'jahat' itu telah memakan separuh wajahnya hingga ia harus dibuatkan wajah prostetik khusus korban bakteri pemakan daging pertama di Skotlandia.
Ibu dari enam anak ini harus kehilangan mata kiri dan sebagian wajahnya setelah terjatuh di kamar mandi dan terserang necrotising fasciitis atau istilah medis untuk bakteri pemakan daging. Bahkan wanita yang hampir mati karena penyakit itu tak dapat bepergian tanpa menggunakan penutup mata dan syal. Anak-anaknya pun dibuat ketakutan ketika melihatnya.
Awalnya Japp yang berasal dari Kelty, Fife, Skotlandia ini terjatuh di kamar mandi pada bulan Juli 2008. Saat itu Japp mencoba keluar dari bak mandinya untuk menjawab sebuah panggilan telepon dari tetangganya. Hal ini mengakibatkan luka di wajahnya.
Yang tak pernah Japp duga adalah luka itu menjadi terinfeksi oleh necrotising fasciitis yang menyebar dengan cepat. Tim dokter pun terpaksa 'menghilangkan' sebagian wajahnya agar bakteri pemakan daging itu sebelum keburu menyebar ke organ internal dan membunuhnya.
Pasca operasi, Japp pun sempat mengalami koma dan dipasangi ventilator selama beberapa hari. Japp hanya ditemani suaminya, Robert (58).
"Ketika mereka memberitahu saya kehilangan separuh wajah saya, saya merasa sangat terpukul. Saya sampai tak percaya dibuatnya. Saya juga ketakutan karena saya tak tahu apa yang terjadi pada saya," tuturnya seperti dilansir Daily Mail.
Japp juga mengisahkan reaksi pertamanya ketika menatap ke cermin pasca operasi adalah syok. Japp mengaku tak mengenali dirinya sendiri, tapi di sisi lain ia bahagia karena masih diberi kesempatan untuk hidup.
"Saya juga kehilangan seluruh rambut saya, jadi saya harus mengenakan topi dan menutupi seluruh kepala saya, terutama untuk menyembunyikan luka-luka saya sehingga orang-orang takkan tahu," katanya.
"Penutup mata yang saya kenakan nyatanya disfungsional dan tak nyaman. Selain saya tak merasa feminin, anak-anak ketakutan melihat saya. Ketika saya akan berbelanja, semua orang memandangi saya dan rasanya sungguh tak nyaman," imbuhnya.
Sejak saat itu, ibu berusia 54 tahun ini tercatat telah menjalani 30 operasi rekonstruksi untuk mengembalikan fitur wajahnya meski semuanya berbuah kegagalan.
"Dokter bedah plastik yang menangani saya mengatakan semua hal telah mereka coba, kami sampai kehabisan alternatif. Tapi kulit saya juga begitu rentan karena terpapar stres," tandas Japp yang mengumpulkan uang untuk yayasan dengan keahlian merajutnya.
Hingga akhirnya baru-baru ini tim dokter dari Ninewells Hospital, Dundee berhasil menciptakan apa yang dipercaya sebagai wajah prostetik pertama untuk korban bakteri pemakan daging di Skotlandia.
Dengan adanya terobosan ini Japp berharap penderitaan lahir batin yang ia alami selama lima tahun akibat cacat wajahnya itu akan segera berakhir dan ia bisa kembali hidup normal.
Masker 'canggih' ini rencananya dapat dipasangkan ke wajah Japp setiap harinya dengan menggunakan sebuah lem khusus. Bahkan tim dokter asal Skotlandia ini berencana membuatkan magnet yang nantinya diletakkan di tulang pipi dan rongga matanya agar Japp tak perlu repot-repot 'bongkar pasang' wajah setiap hari.
Tak hanya itu, masker yang terbuat dari silikon khusus ini dibuat sedemikian rupa agar Japp terasa nyaman ketika mengenakannya dan tampak seperti wajah asli.
Sejauh ini tim dokter telah membuat model lilin dari profil wajah bagian kanan Japp. Setelah dicetak dengan silikon, nantinya tim dokter tinggal menambahkan bulu mata, alis, berikut sebuah mata akrilik di atasnya.
Keseluruhan proses pembuatan masker ini menghabiskan waktu 11 minggu dan Japp masih harus menunggu tujuh minggu lagi sebelum akhirnya punya wajah 'normal' kembali.
"Saat diberitahu jika saya dibuatkan masker untuk membentuk sebagian wajah saya yang hilang, saya begitu bahagia. Saya bisa merasa percaya diri lagi, berinteraksi dengan orang lain lagi tanpa perlu khawatir orang-orang akan merendahkan saya," tuturnya bahagia.
Menurut kepala tim dokter yang membuatkan wajah baru untuk Japp, Dr. Yvonne Moore, ini adalah prostetis orbital pertama yang timnya buat untuk pasien necrotising fasciitis.
"Kami melakukannya agar mereka bisa keluar rumah dan memiliki kehidupan sosial, termasuk merasakan hidup normal serta meningkatkan kepercayaan diri mereka," pungkas pakar rekonstruksi wajah prostetik dari Ninewells yang kerap menangani pasien kanker dan korban kecelakaan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar