Emi Amsar (40) warga Pekanbaru mengeluhkan tagihan listriknya membengkak secara tak wajar. Dengan daya 1300 VA, dalam hitungan 1,6 tahun tagihannya tembus Rp 48 juta.
Emi, pemilik rumah tipe 54 di Perumahan Resti Graha Jl Melati, Panam, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, mengeluhkan tunggakan yang dibebankan PLN Cabang Pekanbaru kepadanya. Pria yang saban hari buka usaha jualan ban bekas ini, menempati rumah tersebut tahun 2011 lalu.
Rumahnya itu kini dalam sebulan tak lagi memiliki saluran listrik. Ini karena meteran dicopot PLN dianggap memiliki tunggakan selama pemakaian 1,5 tahun dengan total tagihan Rp 48 juta.
"Saya dianggap punya tagihan yang belum dibayar sebanyak Rp 48 juta. Angka itu tidak masuk akal, dengan daya rumah saya cuma 1300. Dari mana saya punya uang sebanyak itu," keluh Emi,
Kisah bengkaknya tagihan PLN ini berawal pada April 2013 silam. Selama ini Emi menggunakan sistem meteran yang dibayar setiap bulannya. Di bulan April, Emi dikejutkan tagihan listriknya Rp 6 juta. Padahal selama ini tagihan normalnya antara Rp 450 ribu maksimal Rp 570 ribu.
"Saya protes ke PLN, tapi tetap saja dianggap penggunaan sebesar itu. Saya minta keringanan, akhirnya tagihan itu disuruh cicil selama 3 bulan dan akhirnya lunas," kata Emi.
Selama proses cicilan itu, lanjut Emi, tagihan listriknya kembali normal diangka Rp 500 ribuan. Setelah lunas, ketika tagihan pada Juli 2013, tagihan tiba-tiba kembali bengkak menjadi Rp12 juta.
"Waktu itu saya bayar di loket PLN dekat rumah. Pihak loket mengatakan, jumlah tagihan tak masuk akal sampai Rp 12 juta. Saya disuruh klarifikasi ke PLN Rayon Panam," cerita Emi.
Setelah diklarifikasi, PLN berjanji akan menyelesaikan kesalahan tersebut. Namun bulan demi bulan PLN tidak juga menuntaskan persoalan itu. Bulan berikutnya, tagihan listrik kembali bengkak secara tak wajar.
"Saya datangi lagi PLN, kenapa bulan berikutnya tagihan saya tetap di atas Rp 6 jutaan. Itu artinya hutang saya dari Rp 12 juta ditambah lagi Rp 6 juta total jadi Rp 18 juta," kata Emi.
Melihat tagihan listrik yang tidak masuk akal, lagi-lagi Emi mendatangani pihak PLN Rayon Panam. Di sana terjadi perdebatan sengit. Pelanggan ini tetap dituding PLN memang memakai daya sebanyak itu.
"Tak lama petugas PLN datang ke rumah untuk cek meteran. Kata mereka meteran listriknya ada yang rusak," kata Emi.
Walau PLN menyebut ada kerusakan meteran, namun juga tidak ada tindakan untuk menghempang lajunya biaya pemakaian itu. Bulan berikutnya, tagihan tetap terus membengkak.
Terhitung sejak Juli 2013 hingga Juli 2014, lanjut Emi, PLN bolak balik menagih tunggakan sebesar Rp 39 juta. Ini belum dihitung lagi sejak Agustus hingga Desember 2014 dengan total tagihan Rp 48 juta
"Jumlah tagihan tidak masuk akal. Saya bukan tidak mau bayar, tapi tetentunya yang kita bayar itu yang masuk akal saja. Tidak mungkin hitungan daya 1300 ampere, sebulan bayarannya sampai belasan juta," kata Emi.
Atas tagihan tersebut, Emi bolak balik meminta penjelasan yang pasti di PLN. Namun upayanya selalu gagal, karena PLN tetap ngotot angka Rp 48 juta selama 1,5 tahun sudah sesuai penghitungan.
"Pernah saya protes, kata bagian administrasinya, utang saya cuma Rp 40 juta. Padahal ditagihan Rp 48 juta. Tidak jelas mana yang benar," kata Emi.
Karena Emi tidak membayar tunggakannya, PLN akhirnya mencabut meteran di rumahnya. Tak kehilangan akal, Emi meminta bantuan biro untuk memasang listrik dengan sistem token.
"Dua bulan pakai token sejak Januari hingga Februai 2015, biaya pemakaian tetap standar Rp500-san ribu. Tapi belakangan saluran listrik saya diblokir PLN, karena dianggap belum melunasi hutang Rp48 juta," kata Emi.
Kini Emi di rumahnya menggunakan genset sendiri. Namun tentunya mesin yang dia miliki hanya sekedar bisa menghidupkan listrik saja. Untuk pemakaian kulkas, AC gensetnya tidak mampu.
"Saya tidak tahu harus bagaimana lagi. Tidak masuk akal kalau tagihan saya sampai Rp 48 juta. Saya tentunya mau membayar kalau sesuai yang saya pakai. Kalau dihitung seperti tagihan biasa Rp 600 ribu per bulan, saya bayar. Tapi kalau sebulan ada Rp 6 juta, ada Rp 12 juta, terus terang saya tak sanggup," kata Emi.
Sementara itu, Kepala Rayon Panam, Ahmad ketika dikonfirmasi detikcom, mengaku akan mempelajari soal keluhan tersebut.
"Saya tidak pegang data soal adanya tagihan itu. Apalagi saya ini baru saja menjadi Kepala Rayon Panam. Nantilah saya cek soal itu dan bantu saya kirimkan nomor pelanggannya, agar bisa kita pelajari," kata Ahmad.
SALAM KENAL SEMUA,…!!! SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
BalasHapusDEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual AKI…Angka AKI KANJENG Tembus 100%…Saya udah kemana-mana mencari angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di internet…Kok ketemu alamat KI KANJENG..Saya coba beli Paket 2D ternyata Tembus…dan akhirnya saya pun membeli Paket 4D…Bagai di sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib KI KANJENG…Tembus 4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib anda seperti saya…Anda Bisa CALL/SMS Di Nomer KI KANJENG DI 085-320-279-333.(((Buktikan Aja Sendiri Saudara-Saudari)))
…TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…
**** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
3.JUAL TUYUL MEMEK
4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..
…=>AKI KANJENG<=…
>>>085-320-279-333<<<