Tim peneliti Gunung Padang menemukan sebuah batu unik. Batu bulat itu ditemukan di kedalaman 10 meter. Tim peneliti masih mempelajari apa kegunaan batu yang dinamakan rolling stone itu.
"Batu itu pada bagian sekelilingnya berwarna keabu-abuan. Namun pada satu bagian pecah atau seperti terpangkas dan terlihatlah bagian dalamnya. Bagian dalam juga berbentuk bulat, sehingga seperti batu di dalam batu. Uniknya lagi, batu di bagian dalam tersebut dapat diputar-putar," kata tim peneliti yang juga arkeolog UI, Ali Akbar.
Tim peneliti dibantu personel TNI AD melakukan penggalian sejak tahun 2012 di Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat. Banyak pengetahuan yang dihasilkan dari situs megalitikum Gunung Padang. Tidak sedikit pertanyaan yang belum terjawab. Seperti misalnya batu bulat yang ditemukan pada kedalaman 10 meter itu.
"Batu bagian dalam itu berwarna hitam mengkilat, seperti ada kristal yang membuatnya mengkilat. Sampai saat ini batuan tersebut belum dapat diidentifikasi. Sambil menunggu identifikasi, beberapa orang menyebutnya Rolling Stone. Ada juga yang menyebutnya mirip Hajarul Aswad," jelas dia.
"Apa sesungguhnya itu, mari kita tunggu analisis terhadap batuan tersebut. Para peneliti juga membuka diri bagi semua ahli dan anak bangsa yang ingin berpartisipasi menyumbangkan pengetahuannya untuk mengidentifikasi batuan tersebut. Saatnya para ahli Indonesia bergabung di Gunung Padang. Kerja sama dan saling melengkapi tentu akan lebih bermanfaat untuk mengungkap peradaban agung di Situs Gunung Padang," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar