Otoritas penjara Tiongkok menciptakan kota kecil untuk membantu narapidana beradaptasi dengan dunia luar. (Sumber)
Kota kecil di balik dinding penjara tersebut terletak di Beijing. Di dalamnya terdapaty fasilitas seperti supermarket, kafe internet, sampai stasiun kereta bawah tanah tiruan. Fasilitas itu diperuntukkan bagi narapidana dengan hukuman minimal 20 tahun.
"Proyek ini bertujuan untuk memberikan pandangan mikro dari masyarakat yang ada sekarang," ungkap seorang penjaga penjara, Liang Chiu, seperti dikutip dari Odditycentral, Senin (23/2/2015).
"Narapidana sering menemukan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar dan sekarang mereka sedang diajarkan bagaimana kartu bank berfungsi, ponsel dan komputer. Sebagian besar mereka tidak mengetahuinya saat di penjara," ungkapnya.
Otoritas penjara Tiongkok berharap dengan program ini, potensi narapidana mengulangi kejahatan berkurang setelah mereka tidak dapat berintegrasi ke dalam masyarakat.
Program ini dapat diikuti narapidana, jelang tiga bulan sebelum mereka dibebaskan. Ketika mengikuti program, narapidana akan diajarkan berbagai keterampilan bersosialisasi seperti membeli sayur menggunakan kartu kredit.
Menurut seorang pekerja sosial yang terlibat dalam program itu, Zhu Guanghua, program ini diinisasi setelah seorang mantan narapidana t*was b*nuh d*ri gara-gara gagal beradaptasi dengan dunia modern.
"Narapidana itu terkejut ketika menemukan kartu kredit dapat digunakan untuk membayar tagihan di supermarket, dan begitu ada gesekan dengan istrinya dan akhirnya bercerai, segera diikuti oleh fakta bahwa ia tidak cocok untuk pekerjaan di mana saja karena kurangnya pemahaman dasar tentang banyak hal. Beberapa saat kemudian ia b*nuh d*ri," tutur Zhu.
Zhang Min, seorang narapidana yang harus menginap di balik jeruji besi selama 15 tahun, mengaku banyak mendapat manfaat melalui program ini. Karena terlalu lama diasingkan dari dunia luar, ia tidak dapat mengoperasikan komputer. Bahkan ia tidak bisa membayangkan ada orang yang dapat menggunakannya untuk membaca berita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar